Lucy’s Visit

31 10 2010

Lucy is a friend of my wife. Now she is living in Australia with her husband Dany. During the 2010 new year holiday, they visited us on the way to go back to her home town in Makassar. Here are some pictures when we visited some of the tourism sites in Bali. First of all, we went to Tanah Lot, a small island with a temple on it, which is located in Tabanan Regency and has a good view of sunset. We saw a lot of things in there (snake, bat, and some others), drank coconuts juice, saw sunset, and enjoyed each other companies until the sun was set.

Lucy Visit 01Lucy Visit 02Lucy Visit 03Lucy Visit 04

The next day, we went around Ubud and had lunch at the Dirty Duck Restaurant (Restoran Bebek Bengil), a restaurant that has been visited the most by visitors if they came to Ubud. The crispy duck there is fabulous, and the view from within the restaurant is nice. Rice fields behind the restaurant, ponds and Balinese instruments gave us a relaxing time while eating. I think, Lucy and Dany have enjoyed their lunch at the restaurant, as also us, of course. We took some pictures, which apparently were very nice indeed.

Lucy Visit 05Lucy Visit 07Lucy Visit 06Lucy Visit 08Lucy Visit 09Lucy Visit 10

We went also to other tourism sites near Ubud, Goa Gajah and Tampak Siring. Goa Gajah is an old site which is believed to be a place for taking bath for kings and queens. Goa means cave, and Gajah means Elephant. So, the actual meaning of Goa Gajah is an Elephant Cave. However, there is no elephants whatsoever living in the site. Gajah (Elephant) itself is a naming after the face scluptured at the gate of the cave, as you can see in the picture we took.

Lucy Visit 11Lucy Visit 12

Tampak Siring, another site that we visited has also an interesting story. Tampak Siring is a place for a temple named Tirta Empul. The site is famous for its holy water that directly arises from the earth. The water flows through to the Jaba part, where most people will take a cleansing bath before entering the temple. The process itself is very sacral and we family actually like to have a cleansing time during the full moon time. The site has also a resting house for Indonesian president built by President Soekarno, and is often used for presidential meeting. Lucy and Dany have taken some pictures in there for their memory.

Lucy Visit 13Lucy Visit 14





Thoughtful Life

4 10 2010

Thoughtful life kalau diartikan ke dalam Bahasa Indonesia adalah hidup yang penuh pemikiran. Hidup yang penuh pemikiran (thoughtful life) menurut saya merefer pada hidup yang penuh dengan pemikiran-pemikiran yang ideal dalam merencanakan apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang sebelum kegiatan-kegiatan tersebut benar-benar terjadi. Hidup yang penuh pemikiran (thoughtful life) kalau dilihat ke dalam lagi mungkin mempunyai beberapa turunan arti yang terkait seperti: terencana, sempurna, kaku, membantu, merepotkan, memusingkan, melelahkan.

TERENCANA: semua kegiatan yang akan dilaksanakan akan dilakukan dengan membuat rencana terlebih dahulu, walaupun mungkin rencana itu tidak tertuliskan, tetapi dalam setiap kegiatan pasti akan ada pertanyaan, bagaimana kita akan melakukan kegiatan itu, sebelum kegiatan itu benar-benar sudah waktunya untuk dilaksanakan.

SEMPURNA: kesempurnaan biasanya akan muncul dalam hidup yang penuh pemikiran. Semua yang direncanakan pasti sudah memikirkan aspek baik buruk yang mungkin terjadi, walaupun nantinya pada realitasnya kegiatan tidak akan berlangsung semuanya sesuai rencana, tetapi secara garis besar, kesempurnaan kegiatan akan bisa dicapai.

KAKU: rencana yang ada terkadang membuat suatu kegiatan menjadi terkungkung pada hal-hal tertentu saja, dan dari keadaan tersebut, hidup yang penuh pemikiran umumnya mengesankan kekakuan dalam menjalani aktivitas.

MEMBANTU: rencana dan pemikiran yang sudah tertuang, akan sangat membantu banyak orang dalam melakukan apa yang seharusnya dilakukan dalam menyelesaikan kegiatan. Semua orang tidak akan saling tanya apa yang harus dilakukan, atau siapa yang seharusnya menyelesaikan permasalahan yang ada.

MEREPOTKAN: bagi sebagian orang hidup dengan penuh pemikiran adalah sesuatu yang merepotkan. Karena di Indonesia, kelihatannya banyak orang yang senang untuk hidup lebih santai. Poin yang bagus sebenarnya, asal tidak keterlaluan. Santai, tapi terencana juga suatu konsep yang bagus.

MEMUSINGKAN: membuat rencana artinya kita harus memeras otak terhadap hal-hal yang belum terjadi. Hal ini tentu akan cukup memusingkan apabila kita tidak terbiasa dengan itu. Tetapi pusing di awal, akan jauh lebih bagus daripada pusing di akhir. Tetapi ada juga yang mengatakan kalau kegiatan bisa selesai tanpa pusing di awal dan di akhir, kenapa harus dari awal untuk berpusing-pusing. Ya, itu benar. Tetapi umumnya akan selalu ada pusing di akhir, kalau kita tidak berpusing ria di awal dalam melakukan perencanaan.

MELELAHKAN: membuat rencana adalah suatu yang cukup melelahkan, apalagi orang-orang di sekitar kita tidak mendukung dalam melakukan perencanaan dan dalam menjalankan/mengeksekusi perencanaan tersebut. Akan sangat-sangat melelahkan.

Beberapa konotasi dari hidup yang penuh pemikiran (thoughtful life) memang ada positif ada negatifnya. Dari pengamatan saya selama ini, kalau kita hidup di Indonesia, mempunyai hidup yang penuh pemikiran (thoughtful life) akan sangat cukup melelahkan, karena yang bisa saya lihat, kebanyakan masyarakat umum di Indonesia, menyerahkan hidup begitu saja pada waktu dan berpikir pada saat kejadian tersebut benar-benar terjadi. Sangat jarang yang mungkin bertanya ‘kenapa’ dan ‘bagaimana’ dalam menentukan langkah yang diambil. Konsep ‘Asal Bapak Senang (ABS)’ dalam menjalani kegiatan baik di kantor, ataupun organisasi kemasyarakatan yang masih sangat kental sekali, merupakan salah satu contoh kenapa Thoughtful Life tidak begitu bisa diterapkan di Indonesia.

Thoughtful life mungkin banyak kaitannya juga dengan knowledge base society, yang sekarang ini banyak diterapkan di negara-negara maju dan negara-negara yang menuju ke sana. Konsep melayani orang lain atau providing services to people saya rasa juga berawal dari konsep thoughtful life ini. Bagaimana memikirkan orang lain agar mereka juga bisa berbahagia. Kalau kita bisa saling memikirkan orang lain, dan tidak hanya memikirkan diri sendiri, tentu juga hidup di dunia ini akan sangat indah dan menyenangkan.

Ini hanya sekedar pemikiran dari kaca mata saya, mudah-mudahan bermanfaat.