Data Warehousing adalah sebuah sistem yang mempunyai tujuan untuk mempermudah pengguna mendapatkan data summary terhadap aktivitas entitas yang terkait dengan suatu perusahaan. Data Warehousing merupakan suatu konsep yang muncul karena sulitnya para manajer mendapatkan data yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, kalau dengan hanya bermodalkan pada konsep sistem informasi atau sistem pemrosesan transaksi. Dengan penerapan Data Warehousing, data yang umumnya bisa ditampilkan dengan memakan waktu yang panjang, dapat ditampilkan dalam hitungan detik dalam bentuk tabel dan grafik dalam berbagai kombinasi.
Data Warehousing merupakan konsep OLAP (OnLine Analytical Processing) yang melakukan pemrosesan data secara online. Penamaan ini sebenarnya agak menyimpang, karena sebenarnya data yang ditampilkan menggunakan konsep data warehouse ini tidak diakses secara langsung (online) ke record datanya, tetapi data/informasi yang diinginkan dipersiapkan terlebih dulu (atau dalam istilah Data Warehouse, di-ETL (Extraction Transformation Loading) terlebih dulu) dari record data transaksi yang tersedia. Proses ETL ini merupakan kunci dari konsep Data Warehouse ini, karena data yang ada dalam jumlah besar bisa diformat sesuai dengan keinginan para manajer, sebelum mereka benar-benar menggunakannya untuk analisa. Dengan konsep itu, data yang diinginkan oleh manajer melalui data warehouse dapat diakses dengan cepat, layaknya kita melakukan penganalisaan secara online.
Data Warehousing memperkenalkan konsep tabel Fakta dan tabel Dimensi, yang sedikit berbeda dengan konsep database secara umumnya, walaupun bentuk penyimpanan data dalam data warehouse merupakan bentuk database juga.
- Tabel Fakta menyimpan berbagai fakta informasi yang ingin ditampilkan nantinya dalam bentuk tabel ataupun grafik. Contoh isi dari tabel fakta, misalnya dalam data warehouse retail adalah: jumlah barang terjual, jumlah omset, jumlah pajak yang dibayarkan dll.
- Tabel Dimensi mempunyai struktur yang benar-benar berbeda dengan tabel fakta, dimana tabel dimensi ini terisi dengan data-data terkait dimensi informasi fakta yang ingin ditampilkan. Contoh isi dari tabel dimensi misalnya: tahun, bulan, tanggal, lokasi toko, kategori barang (Makanan atau Non Makanan) dll.
Sehingga kalau kedua tabel tersebut dikombinasikan, data warehouse retail ini akan bisa menjawab permintaan manajer terkait informasi tentang misalnya: trend omset penjualan barang kategori makanan per tahun dari tahun 2000 – 2014 di toko seluruh Denpasar, baik dalam bentuk tabel maupun grafik.
Sebagai kelanjutannya, dalam konsep data warehouse, dalam melakukan penampilan data baik dalam bentuk tabel maupun grafik, dikenal juga istilah roll up and drill down, dan, slice and dice.
- Roll up and drill down digunakan untuk melihat data lebih rinci atau lebih global. Misalnya, dari dimensi waktu, data omset misalnya bisa dilihat per tahun, atau lebih detail per bulan, atau lebih detail lagi per tanggal. Demikian pula dengan dimensi tempat, data omset bisa dilihat per provinsi, kabupaten/kota, atau per tokonya.
- Berbeda dengan roll up dan drill down, slice and dice mengenalkan konsep memilah dan memutar. Memilah (slice) artinya, data yang ditampilkan bisa dipilah-pilah. Misalnya kita mempunyai data omset dari tahun 1980 – 2004, tapi yang ditampilkan bisa dipilah, misalnya hanya dari tahun 2000 – 2014. Memutar (dice) artinya, dimensi data yang ditampilkan bisa diputar-putar. Misalnya dari contoh di paragraf sebelumnya, dimana sumbu x-nya adalah lokasi, dan sumbu y-nya adalah waktu, bisa diputar menjadi misalnya: omset penjualan barang kategori makanan di toko seluruh denpasar dari tahun 2000 – 2014, dimana sumbu x-nya adalah waktu, dan sumbu y-nya adalah lokasi.
Dalam pemanfaatannya, sekarang ini banyak yang memperkenalkan sebuah konsep Dashboard Systems. Konsep dashboard system merupakan suatu bentuk penampilan yang lain dari sistem data warehouse. Konsep dalam hal menampilkan informasi fakta yang diinginkan, sesuai dimensi yang disediakan, tetap menjadi konsep dasar dari suatu sistem dashboard system, tetapi tampilannya agar sedikit berbeda dan lebih menyerupai sebuah dashboard mobil. Tampilan ini lebih menarik untuk kasus-kasus pemantauan progress atau kondisi suatu penyelesaian permasalahan.
Sebagai kesimpulan, data warehouse merupakan suatu konsep yang sangat bagus dan merupakan suatu konsep yang dapat menguntungkan pengguna, karena data yang telah tertumpuk dan tidak termanfaatkan bisa digunakan dengan tepat sasaran dan bisa termanfaatkan dengan hasil guna tinggi. Pemanfaatan data warehouse dengan instensif oleh suatu perusahaan akan memberikan suatu kelebihan (competitive advantage) bagi perusahaan tersebut kalau ingin bersaing dengan perusahaan competitornya.
Keywords: Data Warehouse, Extraction Transformation Loading (ETL), Tabel Fakta, Tabel Dimensi, Roll Up and Drill Down, Slice and Dice, Dashboard System
Recent Comments